breastcancertalk.net – Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Barat, Komisaris Besar Polisi (Kombes) Donald, baru-baru ini diberhentikan dari jabatannya setelah terungkap bahwa ia membiarkan anak buahnya melakukan pemerasan terhadap pengunjung DWP (Dunia Wanita Pertiwi). Kasus ini menimbulkan kehebohan dan menjadi sorotan publik.
Dunia Wanita Pertiwi (DWP) adalah sebuah pusat perbelanjaan yang terkenal di Jakarta Barat. Pada suatu hari, beberapa anggota kepolisian yang bertugas di wilayah tersebut ditemukan melakukan pemerasan terhadap pengunjung DWP. Para pelaku meminta uang kepada pengunjung dengan alasan keamanan dan perlindungan.
Setelah menerima laporan dari beberapa korban, pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan internal. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa Kombes Donald, sebagai pimpinan, telah mengetahui tindakan anak buahnya tetapi tidak mengambil tindakan tegas untuk menghentikannya. Alih-alih, ia membiarkan praktik pemerasan tersebut berlanjut.
Berdasarkan hasil penyelidikan, Kombes Donald dinyatakan bersalah karena tidak melakukan pengawasan yang cukup terhadap anak buahnya dan membiarkan terjadinya pemerasan. Oleh karena itu, ia diberhentikan dari jabatannya sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi (Irjen) Fadil Imran, mengatakan, “Kami tidak mentolerir tindakan pemerasan oleh anggota kepolisian. Kombes Donald telah melanggar kode etik dan kami telah memutuskan untuk memberhentikannya dari jabatannya.”
Selain memberhentikan Kombes Donald, pihak kepolisian juga melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap anggota kepolisian yang terlibat dalam pemerasan. Mereka yang terbukti bersalah akan dikenakan sanksi hukum yang tegas, termasuk pemecatan dan penuntutan pidana.
“Kami akan memastikan bahwa semua anggota yang terlibat dalam pemerasan ini diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Kami tidak akan memberikan toleransi kepada siapa pun yang melanggar hukum,” tegas Irjen Fadil Imran.
Pemberhentian Kombes Donald dan penyelidikan terhadap anggota kepolisian yang terlibat dalam pemerasan mendapatkan respons positif dari masyarakat. Banyak yang mengapresiasi tindakan tegas kepolisian dalam menangani kasus ini.
“Saya sangat mendukung tindakan tegas yang diambil oleh kepolisian. Ini menunjukkan bahwa tidak ada toleransi mahjong slot terhadap korupsi dan pemerasan oleh aparat,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Pemberhentian Kombes Donald dan penyelidikan terhadap anggota kepolisian yang terlibat dalam pemerasan di DWP menunjukkan komitmen kepolisian dalam memberantas korupsi dan pemerasan. Dengan tindakan tegas ini, diharapkan dapat memberikan efek jera dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.